KOMODIFIKASI KESENIAN TRADISIONAL CALENGSAI DAN PERKEMBANGAN BUDAYA CINA

Dyah Tjaturrini, Nunung Supriadi

Abstract


Komodifikasi adalah proses terjadinya perubahan barang atau layanan yang sebelumnya mengikuti aturan sosial non-pasar menjadi suatu subjek yang mengikuti aturan pasar. Kesenian tradisional yang semula sebagai subjek pengetahuan, kebijakan, dan kearifan lokal masyarakat pendukungnya, kemudian berubah menjadi objek berupa benda yang harus diperjualbelikan melalui proses produksi budaya. Dari sinilah lahir komodifikasi budaya berupa transaksi jual beli benda budaya berupa kesenian tradisional.  Perkembangan suatu budaya dipengaruhi oleh kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi serta keinginan dari masyarakat itu sendiri untuk berkembang. Budaya merupakan cerminan sebuah masyarakat, salah satunya adalah kesenian tradisional. Sebagai salah satu sarana merepresentasikan identitas masyarakat pendukungnya, harus dilakukan satu upaya agar kesenian tradisional tersebut dapat terus hidup di dalam situasi masyarakat yang sudah mengalami perubahan baik sosial maupun budaya. Perubahan yang terjadi dalam masyarakat bukan hanya dipicu oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saja, tetapi juga keinginan dari masyarakat itu sendiri untuk menyesuaikan dengan kemajuan zaman yang terjadi.  Salah satu kesenian tradisional yang harus dipertahankan adalah barongsai. Agar mampu bertahan dalam masyarakat yang telah mengalami perubahan, barongsai berkolaborasi dengan kesenian tradisional Banyumas yaitu calung dan lengger. Kolaborasi ini menghasilkan satu kesenian baru yaitu calengsai yang mengalami komodifikasi untuk menjadikan kesenian tradisional bernilai jual. Selain bernilai jual, komodifikasi dalam calengsai juga merupakan upaya mempertahankan kesenian tradisional. Metode yang diterapkan di dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan teori Komodifikasi dari Vincent Mosco.Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi non partisipan dan wawancara mendalam. Hasil dari penelitian ini adalah seberapa jauh komodifikasi yang terjadi dalam calengsai mempengaruhi perkembangan budaya Tionghoa yang akan ditulis dalam sebuah artikel jurnal.

 

Kata kunci : komodifikasi, calengsai, kolaborasi, representasi, perubahan sosial budaya


References


Adorno dan Horkheimer. 1979. The Culture Industry Enlightenment as Mass Deception. London: Verso. hlm. 12-17.

Ananta Toer, Pramoedya.1998. Hoakiau di Indonesia, Graha Budaya, Jakarta-----------. 2016. Informasi Terseleksi Deposit Koleksi Jawa Tengah Tahun 2016, Bappeda, Semarang, Jawa Tengah.

Appudurai, A. 1990. “Disjuncture” and Difference in the Global Cultural Economy”, dalam Public Culture,2(2), 1-24.

Caturwati, Endang. 2008. Tradisi Sebagai Tumpuan Kreativitas Seni. Bandung: Sunan Ambu STSI Press.

Creswell. JW. 2010. Research Design. Pendekatan kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Edisi Ketiga (Terjemahan). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Dede S.,Kholil Lur R, Analisis Terhadap Komodifikasi Tubuh Permepuan Dalam Iklan Es Krim Magnum Versi Pink & Black Jurnal Komunika vol. 10 no 2 hal. 204.

Fairclough, Norman. 1994. Critical Discourse Analysis. New York: Longman Group Limited.

Featherstone, Mike. 2008. Postmodernisme dan Budaya Konsumen, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Féral, Josette. 1996. “Pluralism in Art or Interculturalism?” dalam Conferentie De Kracht van Cultuur, 9 November,1996.

Fischer-Lichte. “Interculturalism in Contemporary Theatre.” dalam Patrice Pavis, ed. The Intercultural Performance Reader (London and New York: Routledge, 1996.), passim.

Gleick, Peter. H. et.al., 2002. The New Economy of Water: The Risk and Benefits of Globalization and Privatization of Fresh Water. California: Pasific Institute. hlm. 1-5.

Gondomono. 1995. Membanting Tulang Menyembah Arwah Kehidupan Kekotaan Masyarakat China, PT Pustaka Firdaus.

Holt, Claire. 1967. Art in Indonesia: Continuities and Change. Ithaca and London, Cornell University Press.

Hoon, Chang You. 2012. Identitas Tionghoa Pasca Suharto Budaya, Politik, dan Media, Jakarta: LP3ES.

Irianto, Agus Maladi. (2016b). “Komodifikasi Budaya di Era Ekonomi Global Terhadap Kearifan Lokal: Studi Kasus Eksistensi Industri Pariwisata dan Kesenian Tradisional di Jawa Tengah”. Dimuat di Jurnal Theologia. 27 (1): 212-236.

PW, Supriyadi. 2007. Calung dan Lengger. Harmonia Jurnal Pengetahuan dan Pemikiran Seni, Vol. VIII No. 2, Mei - Agustus 2007.

Tjaturrini, Dyah, 2020, Komodifikasi Calengsai Sebagai Produk Akulturasi Masyarakat Banyumas, Disertasi, Program Pasca Sarjana Ilmu Sastra, Universitas Padjajaran, Bandung.




DOI: http://dx.doi.org/10.36279/apsmi.v5i2.139

DOI (PDF (Bahasa Indonesia)): http://dx.doi.org/10.36279/apsmi.v5i2.139.g81

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




JURNAL CAKRAWALA MANDARIN 2017,

Alamat Redaksi:
Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin Universitas Universal
Komp. Maha Vihara Duta Maitreya, Bukit Beruntung, Sungai Panas,
Batam 29456, Indonesia.

Tlp. +62778473399 - hermanuvers72@gmail.com 

E-ISSN 2579-4906