Chinese Studies (Sinologi) di Perguruan Tinggi
Abstract
Abstrak: Chinese Studies sudah sering didengar, tetapi Sinologi belumterlalu akrabdi telinga kita. Kata studies mengacu kepada kegiatan mengkaji secara ilmiah; sedangkan–logybermakna ‘ilmu’. Sinology bermakna ilmu pengetahuan tentang Cina atau Tiongkok. Di Indonesia sudah berdiri APSMI yang menghimpun puluhan program studi yang bercirikanmenggunakan bahasa Mandarin dan aksara Han sebagai media pengajarannya. Pemasalahanyang timbul adalah apakah program studi anggota APSMI dapat dikatakan mengajarkandanmelakukan penelitian di bidang Chinese Studies atau Sinologi, para lulusannya dapat disebut “Sinolog”? Tujuan penulisan makalah ini adalah memperjelas apa yang dimaksudChineseStudies atau Sinologi, asal mula tradisi Chinese Studies di Indonesia, serta fungsi dankedudukan bahasa Mandarin di Indonesia. Metode penelitian ini adalah historis geografisyang dideskripsikan secara kualitatif. Data yang diperoleh dari APSMI mengenai jumlahprogram studi yang mengajarkan bahasa Mandarin di Indonesia diklasifikasikan berdasarkanbidang ilmunya. Melalui klasifikasi ini dapat dipahami program studi mana yang termasukkedalam konsep ”Sinologi”. Kebaharuan makalah ini adalah memperjelas kedudukan ilmuyangdipelopori oleh negara Barat mengenai Tiongkok yang disebut ”Sinologi”.
Kata kunci: Program Studi Cina/Tiongkok/Bahasa Mandarin, Chinese Studies, Sinologi, APSMI
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Alwi, Hasan dan Dendy Sugono. (2003). Politik Bahasa: Rumusan Seminar Politik Bahasa. Jakarta: Pusat Bahasa.
Chao, Yuen Ren. (1968). Language and Symbolic System. Cambridge: Cambridge University Press.
Chen, Ping. (1999). Modern Chinese: history and sociolinguistics. Cambridge: Cambridge University Press.
DeFrancis, John. (1984). The Chinese Language: Fact and Fantancy. Honolulu: University of Hawaii Press.
Halim, Amran (ed.). (1976). Politik Bahasa Nasional I. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Halim, Amran. (1976). ”Fungsi Politik Bahasa Nasional” dalam Politik Bahasa Nasional 1. Jakarta: Balai Pustaka. Hlm. 13-25.
___________ (ed.). (1984). Politik Bahasa Nasional 2. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Kartono, Giri. (1984). “Kedudukan dan Fungsi Bahasa Asing di Indonesia” dalam Politik Bahasa Nasional 2. Jakarta: Balai Pustaka. Hlm. 121-130.
Retmono. “Pengajaran Bahasa Asing dalam Rangka Politik Bahasa Nasional” dalam Politik Bahasa Nasional 2. Jakarta: Balai Pustaka. Hlm. 131-142.
Norman, Jerry. (1988). Chinese. Cambridge: Cambridge University Press.
Sutami, Hermina. (2001). “Masih Tentang Istilah Cina, Tiongkok, dan Tionghoa” dalam Majalah Ilmiah Atma Nan Jaya, 2001, tahun XV no.3. Hlm.132-149.
__________. (2016). “Fungsi dan Kedudukan Bahasa Mandarin di Indonesia” dalam Jurnal Kajian Budaya Paradigma. Vol.2 no.2.
__________. (2003). ”Peningkatan Mutu Pengajaran Bahasa Asing NonInggris: Khususnya Bahasa Mandarin”. Makalah disajikan pada Kongres Bahasa Indonesia VIII, 14-17 Oktober 2003.
___________. (2006). ”Pengajaran Bahasa Mandarin yang Efektif dalam Menghadapi Era Globalisasi”. Makalah pada Seminar Bahasa Tionghoa Problema Penguasaannya dan Perannya dalam Bisnis Internasional. Diselenggarakan oleh Program Studi Cina FIB UI, 22 Juni 2006.
___________. (2008). ”Pembelajaran Bahasa Mandarin Sesudah Reformasi 1998 dalam Pendidikan Formal dan Nonformal di Jakarta, Khususnya Universitas Indonesia”. Makalah dalam Seminar Mengukur Kualitas Pembelajaran Bahasa Mandarin di Indonesia, diselenggarakan oleh Konsorsium Kursus Bahasa Mandarin Direktorat PembinaanKursus dan Kelembagaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal, Departemen Pendidikan nasional dan Harian Indonesia.
____________. (2010). “A Syllabus for Mandarin in Indonesian High Schools”. Makalah disajikan dalam The First Annual International Symposium of Foreign Language Learning yang diselenggarakan oleh Seameo Regional Centre for Qitep Language, Jakarta, 20 Oktober 2010.
Tjahjadi, Lilysagita. (2006). “Pengajaran Bahasa Cina di Indonesia” makalah Seminar Internasional Pengajaran Bahasa dan Dinamika Budaya Asia di Asia. Diselenggarakan di Jakarta oleh FIB UI dan Hankuk University of Foreign Studies, 12 Januari 2006.
Willets. (1981). Chinese Calligraphy: Its History and Aesthatic Motivation. Hong Kong: Oxford University Press.
Zhang, Haihui, Zhaohui Xue, Shuyong Jiang, Gary Lance Lugar (eds.). (2013). A Scholarly Review of Chinese Studies in North America. Ann Arbor: Association for Asian Studies Inc.
DOI: http://dx.doi.org/10.36279/apsmi.v8i1.335
DOI (PDF (Bahasa Indonesia)): http://dx.doi.org/10.36279/apsmi.v8i1.335.g152
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Alamat Redaksi: Tlp. +62778473399 - hermanuvers72@gmail.com E-ISSN 2579-4906 |